Rabu, 27 April 2011

Menggunakan Jasa Kontraktor atau Mandor ???

Dengan budget yang siap, gambar arsitek, gambar detail dan RAB Anda siap membangun rumah. Dari titik ini, Anda dapat memilih berbagai cara untuk mewujudkan rumah idaman. saya menguraikan beberapa  pembiayaan pembangunan rumah idaman Anda, terkait dengan tukang dan kontraktor.

Intinya ada 3 skema biaya bangun rumah Yaitu:

(1) Langsung berhubungan dengan mandor/tukang,

(2) Cost and Fee

(3) Kontrak penuh dengan kontraktor.

Mana yang sebaiknya Anda pilih?

Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Pada kesempatan ini saya akan membahas kelebihan dan kekurangannya satu per satu.

1. Faktor biaya yang harus Anda keluarkan. Dari segi nominal biaya yang harus Anda keluarkan: langsung berhubungan dengan tukang (alternatif 1) lebih murah daripada alternatif 2. Dan pilihan skema cost and fee, lebih murah daripada menyerahkan sepenuhnya semua pekerjaan pada kontraktor alternatif 3).

2. Faktor tenaga dan waktu yang harus Anda sediakan. Kalau Anda memilih tukang borongan, artinya anda mencari seorang mandor yang sanggup mengerjakan seluruh pekerjaan mulai dari persiapan, struktur, arsitektur dan ME. Biasanya dalam hal ini, mandor hanya akan menghitung harga tenaganya. Sedangkan bahan bangunan Anda sendiri yang menyediakan.

Cara yang paling aman untuk mendapatkan mandor dan tukang-tukang yang baik adalah melalui referensi. Jangan hanya percaya pada cerita atau bukti foto yang disodorkannya. Anda harus menyediakan waktu untuk mengunjungi lokasi yang pernah di bangunnya. Cara pembayarannya ada dua macam, harian atau borongan.

Sebaiknya Anda tidak membuat seluruh “kontrak” sekaligus. Tetapi bertahap. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kesulitan di kemudian hari, karena pekerjaan yang tidak memuaskan. Banyak problem di lapangan dimana Anda harus terlibat sendiri. Pengawasan kualitas kerja, pengawasan pembelian dan penggunaan bahan bangunan. Dan problem komunikasi antar tukang. Yang terakhir ini bisa sangat melelahkan dan menjengkelkan. Apalagi kalau terjadi pertengkaran antar mereka. Hal ini cukup sering terjadi. Kasus yang sering terjadi adalah pembayaran yang tidak lancar dari mandor ke tukang. Anda harus siap-siap bila suatu ketika tukang datang ke Anda minta bayaran, sementara mandor menghilang entah kemana.

Tenaga dan waktu yang harus sediakan berbanding terbalik dengan biaya yang harus Anda keluarkan. Artinya, kalau Anda ingin mengeluarkan sedikit biaya dengan memilih alternatif pertama Anda harus menyediakan waktu dan tenaga ekstra untuk mengawasi tukang, baik kualitas kerja maupun kecepatan kerja, serta konsultasi teknis bila tukang membutuhkan saran teknis. Anda juga harus cukup waktu untuk mencari supplier bahan bangunan, menentukan pilihan bahan dan pergi berbelanja/berhubungan dengan toko bangunan.

3. Faktor Pengetahuan teknis bangunan. Pengetahuan teknis bangunan juga berbanding terbalik dengan nominal biaya. Sebaiknya Anda mempunyai pengetahuan teknis minimal kalau Anda memilih alternatif 1. Misalnya Anda harus cukup tahu tentang tahap-tahap pembangunan struktur, pilihan atas jenis besi untuk beton sampai teknis pengecatan dan pemasangan ubin lantai.

4. Faktor Resiko. Masing-masing skema pembiayaan mempunyai resiko tersendiri. Misalnya, kalau Anda memilih pembiayaan dengan skema pertama, sementara Anda tidak mempunyai pengetahuan teknis bangunan, tentu resiko kesalahan menjadi sangat besar. Kalau Anda memilih alternatif 2 (cost and fee), waktu dan tenaga ekstra Anda setidaknya untuk memilih dan berbelanja material. Sementara pengawasan dan konsultasi teknis Anda serahkan pada kontraktor/arsitek pengawas.

5. Sementara pilihan skema ke tiga, yakni sepenuhnya menyerahkan pada kontraktor, beresiko biaya tinggi. Yang penting diperhatikan adalah: Apapun pilihan Anda, Anda harus memperhitungkan resiko dan merencanakan segala sesuatunya bila resiko tersebut terjadi

Resiko itu dapat diminimalkan kalau Anda menggunakan jasa kontraktor yang berpengalaman dan mempunyai reputasi yang baik. Tentu Anda harus membayar lebih banyak untuk resiko, kesulitan di lapangan, pengalaman dan informasi sumber daya yang dimiliki kontraktor.

Ada dua cara untuk membayar kontraktor. Pertama berdasarkan presentase RAB. Umumnya 10%. Perhatikanlah bahwa biasanya RAB yang disepakati pun sudah di-mark up dari harga supplier bangunan dan tenaga.

Cara pembayaran lain adalah berdasarkan cost and fee. Artinya, anda membayar bahan bangunan, tukang dan ongkos angkut sesuai dengan harga supplier (tanpa mark up), sedangkan kontraktor mendapatkan fee dari cost yang Anda keluarkan. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar